Jersey Timnas Indonesia

CEO PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) Marsal Masita mengatakan Erspo berkomitmen menyediakan segala kebutuhan timnas Indonesia dalam jumlah banyak. Permasalahan lama yang dialami para pemain seperti pengembalian jersey ke tim sudah tidak berlaku lagi.

Erspo punya banyak hal untuk ditawarkan kepada timnas Indonesia. Salah satunya, para pemain kini bisa membawa pulang kaos tersebut atau menukarkannya.

Erspo disebut siap memenuhi segala kebutuhan Timnas Indonesia untuk berbagai kelompok umur. Perlakuan serupa juga berlaku pada timnas putri Indonesia yang juga memiliki beberapa kelompok umur.

BACA JUGA : Quartararo Jadi Rider MotoGP Bergaji Tertinggi Usai Bertahan di Yamaha

“Penawaran produk timnas sebesar 300 persen atau tiga kali lipat dari merek M dan N. Tiga kali lipat dari merek M dan N. ukuran, 3 kali nilai yang sebelumnya. Tiga kali lebih banyak, bukan dua kali. Bukan hanya jersey saja gan, tapi juga pakaian olahraga, aksesoris seperti kaos kaki. “Hampir 400 item berbeda,” kata Marsal Masita kepada detikSport dalam wawancara.

“Total untuk setahun. Sekitar 250 ribu item akan dibuat untuk tim nasional. Untuk semua tim nasional. Semua Kategori. Produknya ada 400 macam, 250 ribu keping. “Jadi tas, apa saja, kaos kaki, jersey, jaket lagu kebangsaan, macam-macam,” katanya.

”Kalau Nike, itu faktanya kan? Jadi produk yang Anda tawarkan ada proporsinya. Waktu Nike adalah 1:8. 1:8 apa maksudnya? 1 kaos untuk 8 pertandingan. Ya. Waktu Mills meningkat dari 1:4 menjadi 1:2. Jadi 1 baju bisa untuk 2 atau 4 kecocokan. Jadi setelah 2 atau 4 pertandingan pemain bisa pulang. Atau dia bisa berubah. “Sekarang 1-1,” ucapnya lagi.

Keterlibatan itu memang menjadi nilai tambah bagi Erspo yang akhirnya dipilih PT GSI sebagai official kit timnas Indonesia. Selain komitmen tersebut, PT GSI juga telah menerapkan syarat lain yang bersedia dipenuhi Erspo.

Salah satu hal baru adalah konsep royalti, dimana 7 persen dari setiap kaos atau produk Erspo yang terjual akan disumbangkan ke PSSI. Hak kekayaan intelektual dilindungi sehingga merek bukan satu-satunya pihak yang mendapatkan keuntungan dari penjualan barang.

BACA JUGA : Timnas Basket Indonesia Bersiap Hadapi SEABA U-18 & Asia Cup U-18

“Royalti juga dibayarkan akhir-akhir ini. Tim nasional ini selalu diberi tanda ‘M‘, dulunya begitu sama dengan merek “N” sebelumnya. Kami tidak menerima royalti. Jadi timnas tidak pernah tahu berapa jumlah kaos yang akan terjual di pasaran. Kita tidak akan pernah tahu berapa juta kaos yang terjual. Karena tidak ada perjanjian royalti. Sekarang ada royalti. “Setiap kaos yang terjual kita dapat royaltinya,” kata Marsal.

”Royaltinya 7 persen. Sebelumnya, tidak ada. Sebelumnya, PSSI tidak pernah tahu berapa juta kaos yang terjual. Memalukan bukan? meskipun mereka menjual kaus merah, warna kami. Warna tim nasional adalah merah dan putih. Ini patch Garudanya. Ini adalah hak kekayaan intelektual. Namun tidak ada royalti yang dibayarkan kepada tim nasional. Nah, sekarang sudah seperti itu,” katanya.

By Adminn